Kamis, 30 Oktober 2014

Lagu JKT48

KINJIRARETA FUTARI

Viviona Apriani (Yona)
Ratu Vienny Fitrilya (Vienny)

Pepohonan embun pagi
Bagaikan desahan seseorang
Danau yang tidak ada dipeta
Air yang tenang bagaikan tertidur

Kehilangan kata-kata 
Kesedihan yang terlalu sakit
Di ujung akhir kenangan ini
Tempat yang dahulu ingin ku datangi

Sampai manapun dirimu ku cintai
Sampai kapanpun dirimu di cintai
Saling mempercayai keabadian
Dosanya pertemuan kita

Kumohon maafkanlah cinta kita ini yang tak terkabul
Sembunyikan dalam hati
Kumohon kepada takdir yang kejam ini berserah diri
Kita berdua yang terlarang

Monologue : Yona

"Bagaikan melempar batu ke danau, Di hatiku riak air meluas, TAK BISA DENGAN ORANG LAIN ! Apakah ini tak boleh?"

Kapal ditepian danau
Di ikat tali yang sangat erat 
Jika menghindari keramaian
Harus pergi ke dunia yang sangat jauh

Jangan kau salahkan dirimu sendiri
Janganlah kamu menangis sendirian
Saling memahami kebahagiaan
Ciuman ikatan yang erat  

Jikalau dahulu aku tidak terlahir seperti ini
Tak akan pernah berpisah
Jikalau dahulu aku tidak terlahir seperti ini
Kita berdua akan terikat

Sampai manapun dirimu ku cintai
Sampai kapanpun dirimu di cintai
Saling mempercayai keabadian
Dosanya pertemuan kita

Kumohon, Kumohon maafkanlah cinta kita ini yang tak terkabul
Sembunyikan dalam hati
Kumohon kepada takdir yang kejam ini berserah diri
Kita berdua yang terlarang

Dahulu aku tidak terlahir seperti ini
Tak akan pernah berpisah
Jikalau dahulu aku tidak terlahir seperti ini
Kita berdua akan terikat

Monologue : Vienny

"Yuk, naik kapal ke danau. Jika kau lelah mendayung tidurlah dalam dekapanku. Karena didalam mimpi kita akan terus saling mencinta..."



TEMODEMO NO NAMIDA

Melody Nurramdhani Laksani (Melody / My Oshi)
Jessica Vania (Jeje)

Hujan rintik-rintik yang mulai turun
Aku pun menutup layar kisah ini
Bagai menurunkan layar warna perak
Itulah cinta pertama diriku

Ku terus menunggu dijalan yang kedua
Ku ingin panggil namun ku tak bisa
Saat ku lihat ke bawah
Bunga ajisai-pun menangis

Walau ku sangat ingin bertemu 
Walau ku menyukaimu
Kau jalan berlalu didepan mataku
Walaupun jadi begini aku tetap melihatmu
Dari tempat ini

Walau ku sangat ingin bertemu
Walau ku menyukaimu
Kau bahkan tidak menoleh ke arah ku
Walaupun ku pakai payung pipiku pun tetap basah
Diri ini tak berdaya
Temodemo No Namida

Dijalan yang penuh kesedihan ini
Aku berjalan seorang diri
Dalam hati ini diriku tersesat
Rasa sayang yang tak seorangpun tahu

Bunga ajisai yang suka akan hujan
Memejamkan mata dihari cerah
Mendung yang jauh disana
Apakah kau yang memikirkannya

Walau sesedih apapun juga
Walaupun tak bisa juga
Biarkan aku tetap menjadi gadis
Ku tak akan melupakan jejak langkah kenangan
Bertemu denganmu

Walau sesedih apapun juga
Walaupun tak bisa juga
Suatu hari ku pastikan teringat
Walaupun harapan aku tidak juga terwujudkan 
Ku akan terus bersinar
Temodemo No Koi Yo


HIGURASHI NO KOI

Thalia (Tata)
Riskha Fairunissa (Ikha)

Tempat dimana serangga berbunyi
Apakah engkau mengetahuinya
Di dahan pepohonan taman yang mulai berubah menjadi gelap

Diriku yang kau kira hanya teman
Walau menangis disini sendiri
Tidak pernah dirimu sadari 
Oh pengalaman yang menyedihkan

Sebelum musim ini usai dan berganti
Aku akan terbang ke suatu tempat
Berada disampingmu membuat ku tersiksa
Cinta yang hanya sementara 

Diriku mungkin mungkin mungkin
Tersesat di hutan didalam hati ini 
Diriku mungkin mungkin mungkin
Setidaknya tengok dan lihat kesini
Tak terungkapkan dalam kata
Summer ke-16

Jikalau nanti diriku tak ada
Tempat ini pun kan menjadi sepi
Yang dahulu selalu terdengar 
Higurashi langit yang jauh

Hari esok berbeda dengan hari ini
Akan selalu terasa sepi
Dulu aku berharap kau menemukannya
Cinta kecil yang satu arah

Sendiri mungkin mungkin mungkin
Oh teramat singkat kehidupan ini
Sendiri mungkin mungkin mungkin
Ingatlah kembali pernah ada masa
Aku suka pada dirimu
Summer ke-16

Diriku mungkin mungkin mungkin
Tersesat di hutan didalam hati ini 
Diriku mungkin mungkin mungkin
Setidaknya tengok dan lihat kesini
Tak terungkapkan dalam kata
Higurashi no Koi     


BIRD

Melody Nurramdhani Laksani (Melody / My Oshi)
Devi Kinal Putri (Kinal)
Beby Chaesara Anadila (Beby)

Aku dikejar oleh sang fajar
Saat mobil mulai matikan lampu depan
Perjalanan pulang yang sangatlah panjang
Terlalu panjang untuk cerita hanya bisa berlari

Cinta burung kehilangan sayap yang tak bisa terbang
Merasakan angin di jendela samping mobi
Cinta burung kehilangan sayap yang tak bisa terbang
Terperangkap didalam kandang dihati ini
Akhirnya telah tiba hari 
Dimana langit itu bukanlah milik ku lagi

Tidak ada mobil yang lainnya
Kesendirian ini terus berlanjut
Jika melewati tempat beristirahat
Wajah sampingmu di kenangan ku tertutup air mata

Diriku burung menyedihkan yang lupa caranya terbang
Hanya bisa merangkak ditempat ini saja
Diriku burung menyedihkan yang lupa caranya terbang
Tak akan pernah bisa tiba sampai dada mu
Di permukaan tanah ini
Dengan kebebasan yang telah direbut "sayonara" 


HIMAWARI

Ratu Vienny Fitrilya (Vienny)
Jennifer Hannad (Hanna)
Della Delila (Della)
Octi (sudah Grad)

Bunga matahari tertiup angin
Menatap matahari bertumbuh dan mekar
Ke langit biru yang tiada berbatas
Kedua tangan pun direntangkannya

Meskipun diterpa derasnya hujan
Tanpa menyeka air mata yang jatuh
Yakin bahwa dibalik kesedihan
Akan ada cerahnya masa depan

Naiki motor tua, Menara sebagai petunjuk
Dekati musim panas, Ku ajak dirimu

Di tengah tanjakan landai
Disana akan mulai terlihat
Kembang api warna kuning
Terbentang sangat luas

Aku tak akan bertanya apapun
Jika kamu hidup banyak hal yang terjadi
Hal yang tak kau suka dan kesulitan
Pada saat itu ku dari bukit ini
Memandang pada seseorang

Bunga matahari dalam dirimu
Saat ini berkembang entah dimana
Jika kau punya impian yang kau tuju
Harus lah itu kau ingat kembali

Terkadang meskipun terhalang awan
Tak pernah ada kata untuk menyerah
Sinar mentari yang engkau dambakan
Suatu saat sampai padamu

Duduk bersebelahan, Di atas pagar pembatas jalan
Lalu mentari senja, Membuat bayangan

Kabel listrik bergoyang
Walau menangis diam-diam
Harapan berwarna kuning
Akan tetap berdiri

Aku tak bisa berbuat apapun
Hanya menunjukkan ke pemandangan ini
Dari kesedihan atau kesepian
Saat kau merasa jatuh pun
Kau pun sendirian mendongak dan melihat langit

Agar kau menjadi diri sendiri
Aku menunggu sampai kau bisa bangkit
Di balik langit berbintang itu pun 
Pasti matahari sedang menunggu

Didalam dadamu itu pastilah
Ada bunga matahari sedang mekar
Tutuplah mata dan ingat kembali
Benih yang dulu pernah kau tanam